loading...

Tuesday, June 21, 2016

EVOLUSI BIOZONASI FAMILI ORBITOIDAE



Evolusi dan Biozonasi Famili Orbitoidea
Pendahuluan


Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan (substrat) baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. Bentos hidup di pasir, lumpur, batuan, patahan karang atau karang yang sudah mati. Substrat perairan dan kedalaman mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku hewan bentik.Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik serta jenis makanan bentos.
Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan bentos. Adapun faktor abiotik adalah fisika-kimia air yang diantaranya: suhu, arus, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi (BOD) dan kimia (COD), serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat dasar (Allard and Moreau, 1987); APHA, 1992). Hewan ini memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan (Lind, 1985)

Kelompok Foraminifera Besar
Sebagian besar foraminifera besarberasal dari subordo foraminifera Allogromiina dan diri mereka sendiri dibagi menjadi enam subordo, yang dibedakan satu dari yang lain oleh fitur seperti struktur dinding mereka tes dan fitur internal lainnya foraminifera besar dibagi lagi menjadi 4 kelompok sesuai dengan struktur dinding mereka, berikut kelompoknya :
         kelompok agglutinated dengan dinding terdiri dari partikel detrital diadakan bersama-sama dengan semen berkapur (seperti dalam lebih besar Textulariina).
         kelompok granular berkapur dengan majemuk, dinding microgranular penerbangan Mg-kalsit, di mana butir kristal tanpa penyelarasan optic (Karakteristik dari Fusulinina)
         kelompok porcelaneous terdiri dari tiga berlapis calcitic, imperforata, dinding nonlamellar, seperti yang ditunjukkan oleh Miliolina
         kelompok berkapur hialin, sebuah lamellarperforate kelompok, yang terdiri dari satu lapisan kristal kalsit besar, Rotaliina.
Klasifikasi Foraminifera Besar
Ordo foraminifera ini memiliki bentuk yang lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya. Sebagian besar hidup didasar laut degan kaki semu dan type Letuculose, juga ada yang hidup di air tawar, seperti family Allogromidae. Memiliki satu kamar atau lebih yang dipisahkan oleh sekat atau septa yang disebut suture . aperture terletak pada permukaan septum kamar terakhir. Hiasan pada permukaan test ikut menentukan perbedaan tiap–tiap jenis. Foraminifera besar benthonik baik digunakan untuk penentu umur. Pengamatan dilakukan degan mengunakan sayatan tipis vertical, horizontal, atau, miring di bawah miroskop. Pemberian sitematik foraminifera benthonik besar yang umum ( A. Chusman 1927). :

a)      Famili Discocyclidae
1.      Genus Aktinocyclina : kenampakan luar bulat, tidak berbentuk bintang, di jumpai rusak – rusak yang memancar.
2.      Genus Asterocyclina : kenampakan luar seperti bintang polygonal, dijumpai rusak – rusak radier.
3.      Genus Discocyclina : kenampakam luar merupakan lensa, kadang bengkok menyerupai lensa, kadang bengkok menyerupai pelana, kelilingnya bulat degan/ tanpa tonggak – tonggak.
b)     Famili Camerinidae
1.      Genus Asslina : kenampakan luar pipih (lentukuler) discoidal, test besar ukuran 2 – 50 mm, di jumpai tonggak – tonggak.
2.      Genus Cycloclypeus : kenampakan luar seperti lensa dan kamar sekunder yang siku – siku terlihat dari luar.
3.      Genus Nummulites : kenampakan luar seperti lensa, terputar secara planispiral, hanya putaran terluar yang terlihat, pada umumnya licin.
c)      Famili Alveolinelliadae
1.      Genus Alveolina : kenampakan luar berbentuk telur/slllips (fusiform), panjang kurang lebih 1 cm.
2.      Genus Alveolinella : bentuk sama degan Alveolina panjang sumbunya 0,5 – 1,5 cm serta ada suatu kanal (pre septa). Celah – celahnya tersusun menjadi 3 baris dan tersusun bergantian, tetapi sambung menyambung.
d)     Famili Miogpsinidae
1.      Genus Miogypsian : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong hingga bulat, kadang seperti bintang/pligonal, permukaan papilliate, sering di jumpai tongkak.
2.      Genus Miogypsinoides ; kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong dan kulit luarnya datar.
e)      Famili Calcarinidae
1.      Genus Biplanispira : kenampakan luar pipih hingga seperti lensa, discoidal, hampir bilateral simetri dengan/tanpa tonggak.
2.      Genus Pellatispira : kenampakan luar seperti lensa (lentikuler) dan bulat sering dijumpai tonggak.
f)       Famili Orbitoididae
1.      Genus Lepidocyclina : kenampakan seperti lensa (lentiluler) pipih cembung, discoidal, permukaan test papilate, halus reticulate, pinggirnya bisa bulat, kadang seperti batang atau polygonal.

Kegunaan Foraminifera Besar
Kegunaan foraminifera bentos besar dalam geologi sangat banyak, antara lain seperti :
         Menentukan umur relative batuan sedimen menggunakan biozonasi foraminifera bentos besar.
         Menentukan lingkungan pengendapan batuan sedimen.
Foraminifera dimanfaatkan untuk menemukan minyak bumi. Banyak spesies foraminifera dalam skala biostratigrafi mempunyai kisaran hidup yang pendek. Dan banyak pula spesies foraminifera yang diketemukan hanya pada lingkungan yang spesifik atau tertentu. Oleh karena itu, seorang ahli paleontologi dapat meneliti sekeping kecil perconto batuan yang diperoleh selama pengeboron sumur minyak dan selanjutnya menentukan umur geologi dan lingkungan saat batuan tersebut terben-uk. Sejak 1920-an industri perminyakan memanfaatkan jasa penelitian mikropaleontologi dari seorang ahli mikrofosi


       Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Dalam perkembangannya di Indonesia banyak dikembangkan oleh Vlerk & Umbgrove (1972) yaitu mengklasifikasi umur foram berdasar klasifikasi huruf. Kegunaan foram bentos besar dalam dunia geologi yaitu untuk menentukan umur relatif batuan sedimen dengan menggunakan bozonasi foram besar, menentukan lingkungan pengendapan.

Ciri Fisik Super Famili Orbitodae
Super Famili dari orbitodae dapat dikenali dengan ciri sebagai berikut :
         Cangkang umumnya lentikuler
         Dinding Gampingan
         Berpori
         Mempunyai 1 lapis kamar equatorial yang diselubungi ke2 sisinya oleh massa gampingan yang biasanya ditempati oleh kamar-kamar lateral
         Pada bentuk yang telah maju, deuteroconch=protoconch
         Pada sayatan vertikal kamar equatorial menjadi lebih tebal ke arah peri pheri (tepi)
         Contoh Lepidocyclina, Discocyclina,Miogypsina, Miogypsinoides

Famili Orbitoidae
1.      Famili Lepidocyclinae
         Sayatan horizontal
         Kamar embrionik
         Protoconch
         Deuteroconch
         Kamar ekuatorial
         Kamar tambahan


Gambar sayatan Lepidocyclina
2.      Discocyclina
Ciri pengenal
·         cangkang lenticular, pipih, circular, dengan atau tanpa pilar dengan dinding gampingan berpori
·         Pada sayatan horizontal kamar equatorial berbentuk segi empat
·         Pada sayatan vertikal kamar equatorial rendah, hanya terdiri dari satu lapisan dengan kamar lateral yang sangat halus
·         Umur Paleosen-Eosen, Ta-Tb, namun musnah pada akhir Eosen Top Ta-Tb
·         Lingkungan neritik tepi



Gambar Sayatan Discocyclina



3.      Miogypsina
Ciri pengenal
         Bentuk rumah segitiga,oval hingga circular, cangkang pipih dinding gampingan berpori
         Pada sayatan horizontal kamar embrionik terletak di pinggir, kamar equatorial berbentuk rhombis atau hexagonal
         kamar embrionik terdiri atas protoconch, deuteroconch,kamar tambahan,kamar spiral nepionik dan kamar penutup
         Pada sayatan vertikal kamar lateral jelas dengan atau tanpa pilar
         Umur Te awal-Tf awal
         Lingkungan hidup perairan tropis –subtropis, laut dangkal 0-35m, sering bersama golongan Miliolid
Gambar Sayatan Miogypsina
4.      Miogypsinoides
Ciri pengenal
         Bentuk rumah segitiga,oval hingga circular, cangkang pipih dinding gampingan berpori
         Pada sayatan horizontal kamar embrionik terletak di pinggir, kamar equatorial berbentuk rhombis atau hexagonal
         kamar embrionik terdiri atas protoconch, deuteroconch,kamar tambahan,tidak terdapat kamar penutup
         Pada sayatan vertikal kamar lateral tidak ada
         Umur Te awal-Tf awal
         Lingkungan hidup perairan tropis –subtropis, laut dangkal 0-35m, sering bersama golongan Miliolid
 
Gambar Sayatan Miogypsinoides

Penentuan Umur
      Penentuan umur batuan dengan foraminifera dan mikrofosil yang lain memiliki bebrapa keuntungan, yaitu :
         Mudah, murah dan cepat
         Didukung oleh publikasi yang banyak
         Banyak digunakan eksplorasi minyak bumi
         Keterdapatannya pada hamper semua batuan sedimen yang mengandung unsure karbonat.

1.      Biozonasi
      Terdapat beberapa satuan biostratigarfi seperti :
a.       Zona Kumpulan ( Assemblage )
Yaitu penentuan biozonasi yang berdasarkan atas sekumpulan beberapa takson yang muncul bersamaan. Pada penarikan ini tidak memperhatikan umur dari masiing – masing takson. Kegunaan zona kumpulan ini untuk penentuan lingkungan pengendapan. Penamaan zona diambil dari satu atau lebih takson yang menjadi penciri utamanya. Misal : Zona Amphistegina Lesonii.

a.      Zona Interval
Yaitu penentuan biozonasi berdasarkan kisaran stratigrafi dari takson – takson tertentu. Penarikan batas dilakukan dengan meliahat kemunculan awal dan kemunculan akhir dari suaru atau lebih takson yang ada. Pada batas bawah ditarik berdasarkankemunculan awal dari suatu takson yang muncul paling akhir, sedangkan batas atas ditarik berdasarkan kemunculan akhir dari suatu takson yang paling dahulu punah.
b.      Zona Kelimpahan ( Abudance atau Acme )
Yaitu penentuan biozonasi yang didasarkan atas perkembangan jumlah maksimum dari suatu takson yang terdpat pada lapisan batuan. Zona kelimpahan dapat digunakan untuk petunjuk kronostratigrafi dari tubuh lapisan batuan
c.       Zona Selang ( barren Interval )
Yaitu penentuan biozonasi yang didasarkan pada selang antara dua biohorison. Batas bawah atau atas suatu Zona Selang ditentukan oleh horizon pemunculan awal atau akhr takson- takson penciri.


Gambar : Berbagai macam bizonasi ( Amstrong dan Brasier, 2005 )

1.      Biozonasi Foraminifera Besar
                 Biozonasi ini mempunyai kelemahan berupa keberlakuannya yang beesifat local. Hal ini disebabkan distribusi foraminifera besar yang tidak cosmopolitan. Biozonasi ini membagi Zaman Tersier dalam beberapa zona yang dinotasikan dalam huruf Ta   ( Tersier awal ) sampai Th( tersier Akhir ).
a.       Biozonasi Foraminifera Kecil Plangtonik
                 Banyak digunakan, karena sifat foraminifera kecil plangtonik yang cosmopolitan. Dapat untuk korelasi regional jarak jauh. Seluruh biozonasi foraminifera plangtonik menggunakan datum pemunculan awal atau akhir.


















Artikel Terbaru

loading...
loading...